TEHRAN, KOMPAS.com — Sebuah kapal induk Amerika
Serikat memasuki sebuah zona di dekat Selat Hormuz yang digunakan
Angkatan Laut Iran untuk latihan perang, kata seorang pejabat Iran,
Kamis (29/12/2011), di tengah meningkatnya ketegangan di jalur utama
pengiriman minyak itu.
"Sebuah kapal induk AS terlihat di dalam zona manuver... oleh sebuah pesawat pengintai angkatan laut," kata Komodor Mahmoud Mousavi, juru bicara latihan perang Iran, kepada kantor berita resmi IRNA. Ia menambahkan, pesawat Iran mengambil video dan foto dari kapal AS itu.
Kapal induk AS itu diyakini Kapal USS John C Stennis, salah satu kapal perang terbesar angkatan laut AS. Para pejabat AS, Rabu, mengumumkan, kapal itu dan kelompok tempur yang menyertainya bergerak melalui Selat Hormuz, sebuah celah sempit di pintu masuk ke Teluk yang merupakan titik paling penting bagi pengiriman minyak dunia.
Setelah peringatan pemerintah dan angkatan laut Iran pekan ini bahwa Iran bisa menutup selat itu jika terancam oleh sanksi lanjutan Barat, Departemen Pertahanan AS, Rabu, memperingatkan bahwa tindakan semacam itu "tidak akan ditoleransi". AS mempertahankan kehadiran angkatan lautnya di Teluk, terutama demi memastikan lalu lintas pengiriman minyak berjalan tanpa hambatan.
Iran, yang telah menjadi sasaran sejumlah putaran sanksi terkait program nuklirnya, telah berulang kali mengatakan bahwa negara itu akan menyasar Selat Hormuz jika diserang atau ekonomi terus tercekik. Langkah tersebut dapat menyebabkan malapetaka di pasar minyak dunia dan mengganggu ekonomi global yang sedang rapuh.
Republik Islam itu saat ini tengah melakukan latiahn perang angkatan laut yang dijadwalkan berlangsung 10 hari. Latihan yang dilaporkan telah melibatkan pemasangan ranjau dan penggunaan pesawat tempur itu dilakukan di perairan internasional di sebelah timur selat.
Sejauh ini, Iran dan AS hanya terlibat perang retorika dan manuver angkatan laut. Namun, para analis dan pasar minyak memantau situasi itu dengan hati-hati. Ada ketakutan hal itu dapat menyulut konfrontasi terbuka antara dua musuh lama tersebut.
AS telah mengusulkan sebuah hotline militer antara Teheran dan Washington untuk meredakan setiap "salah perhitungan" yang bisa terjadi saat angkatan laut mereka bersinggungan satu sama lain. Namun, Iran pada September lalu menolak tawaran itu.
"Sebuah kapal induk AS terlihat di dalam zona manuver... oleh sebuah pesawat pengintai angkatan laut," kata Komodor Mahmoud Mousavi, juru bicara latihan perang Iran, kepada kantor berita resmi IRNA. Ia menambahkan, pesawat Iran mengambil video dan foto dari kapal AS itu.
Kapal induk AS itu diyakini Kapal USS John C Stennis, salah satu kapal perang terbesar angkatan laut AS. Para pejabat AS, Rabu, mengumumkan, kapal itu dan kelompok tempur yang menyertainya bergerak melalui Selat Hormuz, sebuah celah sempit di pintu masuk ke Teluk yang merupakan titik paling penting bagi pengiriman minyak dunia.
Setelah peringatan pemerintah dan angkatan laut Iran pekan ini bahwa Iran bisa menutup selat itu jika terancam oleh sanksi lanjutan Barat, Departemen Pertahanan AS, Rabu, memperingatkan bahwa tindakan semacam itu "tidak akan ditoleransi". AS mempertahankan kehadiran angkatan lautnya di Teluk, terutama demi memastikan lalu lintas pengiriman minyak berjalan tanpa hambatan.
Iran, yang telah menjadi sasaran sejumlah putaran sanksi terkait program nuklirnya, telah berulang kali mengatakan bahwa negara itu akan menyasar Selat Hormuz jika diserang atau ekonomi terus tercekik. Langkah tersebut dapat menyebabkan malapetaka di pasar minyak dunia dan mengganggu ekonomi global yang sedang rapuh.
Republik Islam itu saat ini tengah melakukan latiahn perang angkatan laut yang dijadwalkan berlangsung 10 hari. Latihan yang dilaporkan telah melibatkan pemasangan ranjau dan penggunaan pesawat tempur itu dilakukan di perairan internasional di sebelah timur selat.
Sejauh ini, Iran dan AS hanya terlibat perang retorika dan manuver angkatan laut. Namun, para analis dan pasar minyak memantau situasi itu dengan hati-hati. Ada ketakutan hal itu dapat menyulut konfrontasi terbuka antara dua musuh lama tersebut.
AS telah mengusulkan sebuah hotline militer antara Teheran dan Washington untuk meredakan setiap "salah perhitungan" yang bisa terjadi saat angkatan laut mereka bersinggungan satu sama lain. Namun, Iran pada September lalu menolak tawaran itu.
Tidak ada komentar:
Semua umpan balik saya hargai dan saya akan membalas pertanyaan yang menyangkut artikel di Blog ini sesegera mungkin.
1. Komentar SPAM akan dihapus segera setelah saya review
2. Pastikan untuk klik "Berlangganan Lewat Email" untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Jika Anda memiliki masalah cek dulu komentar, mungkin Anda akan menemukan solusi di sana.
4. Jangan Tambah Link ke tubuh komentar Anda karena saya memakai system link exchange
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
Bila anda senang dengan artikel ini silahkan Join To Blog atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini. Pergunakan vasilitas diatas untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui komentar atau share sesuai dengan artikel diatas.
Posting Komentar