Selasa, 14 Januari 2014

Marzuki Alie: SBY Sayang Anas Urbaningrum

Senin, 13 Januari 2014 | 15:38 WIB


Jakarta , KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku bingung dengan tindakan dan pernyataan yang disampaikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang kerap menyinggung nama Susilo Bambang Yudhoyono. Anas kini ditahan di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. 

Marzuki mengungkapkan, SBY sudah menyiapkan masa depan untuk mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) itu.

"Kami semua sebenarnya sayang sama Anas. Pak SBY, Pak Hadi Utomo, dan saya sayang dengan Anas. Tapi, kami enggak tahu cara berpikir dia sampai akhirnya seperti ini," ujar Marzuki di Kompleks Parlemen, Senin (13/1/2014). 

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZESKetua DPR RI Marzuki Alie saat berkunjung ke Redaksi Kompas.com, Palmerah, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Marzuki mengisahkan, saat Anas menyelesaikan tugasnya sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum, diatidak mempunyai pekerjaan. Akhirnya, lanjut Marzuki, Ketua Umum DPP Partai Demokrat saat itu, Hadi Utomo, meminta Anas diberikan kendaraan pribadi dan uang bulanan. 

"Dulu, saya ini Sekjen,tapi tidak terima uang saku atau dikasih kendaraan. Apa kurang baiknya Demokrat sama Anas," ujar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu. 

Marzuki menambahkan,  setiap kali ada acara Demokrat, Anas juga selalu ditonjolkan. SBY, sebut Marzuki, juga sudah menyiapkan masa depan dan posisi bagi Anas. 

"Jadi Anas itu ditampilkan dan dibesarkan betul Partai Demokrat. Itu fakta sejarah. Saya enggak tahu dia kenapa bisa berubah seperti sekarang, saya tidak paham," katanya.

Saat ditanya soal kemungkinan Anas kembali menyeret nama SBY dalam perkara Hambalang, Marzuki mengaku tak terlalu yakin. "Kalau dia nyanyikan berarti dia pemain juga. Saya yakin dia bukan pemain, hanya kalau terseret saya yakin, iya," ujar Marzuki.

Anas ditahan

Anas ditahan KPK pada Jumat (10/1/2014) lalu, dalam perkara kasus korupsi proyek Hambalang dan proyek lain. Ia ditahan setelah diperiksa selama 4 jam oleh penyidik KPK. Usai diperiksa, Anas langsung ditahan. Saat keluar dari gedung KPK dengan menggunakan rompi tahanan, Anas sempat mengucapkan terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

"Terima kasih kepada Pak SBY. Mudah-mudahan peristiwa ini mempunyai arti dan makna, dan menjadi hadiah tahun baru 2014," kata Anas di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/1/2014). 

Anas juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua KPK Abraham Samad yang menandatangani surat penahanannya serta penyidik KPK, Endang Tarsa dan Bambang Sukoco, yang memeriksanya. 

Terkait proyek Hambalang, KPK tak hanya menetapkan Anas sebagai tersangka. KPK juga menetapkan empat orang lainnya sebagai tersangka, tetapi dengan sangkaan berbeda, yakni melakukan penyalahgunaan kewenangan terkait proyek Hambalang. Keempat orang itu adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar, Direktur PT Dutasari Citralaras Mahfud Suroso, dan mantan petinggi PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noor.
Sumber: http://eltelu.blogspot.com/2013/02/cara-menambahkan-widget-baru-di-sebelah.html#ixzz2O8AYOBCu