Selasa, 31 Desember 2013

REFLEKSI 2013: DARI DEMOKRASI PROSEDURAL KE SUBSTANSIAL

SUARA MERDEKA – Minggu, 29 Desember 2013
  • Oleh Zaini Bisri
  • TAHUN 2013 sebentar lagi kita tinggalkan. Kasus terakhir yang sedang menjadi perhatian publik di negeri ini adalah proses hukum terhadap Gubernur Ban­ten Ratu Atut Chosiyah, tersangka suap terhadap mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Moch­tar, dalam sengketa Pilka­da Lebak dan kasus ko­rupsi alat kesehatan di Banten.
    Artinya, korupsi tetap mendominasi wacana publik hingga penghujung tahun. Subjek­nya adalah kepala daerah. Se­bagai pe­rempuan gubernur per­tama diIndonesia, Ratu Atut sekaligus menjadi perempuan gubernur pertama yang ter­sangkut ma­salah hukum. Dia simbol da­ri sebuah dinasti ke­kuasaan di era demokrasi dan juga bagian dari salah satu kekuatan politik di negeri ini, yaitu Partai Golkar.
    Kasus Atut melengkapi daftar 311 kepala daerah yang terjerat korupsi baik sebagai tersangka, terdakwa maupun terpidana, sejak pemilihan kepala daerah secara langsung digelar kali pertama pada 2005.
    Data tersebut membuktikan ke­benaran sinyalemen bahwa tran­sisi menuju pemilihan umum secara demokratis itu mu­dah. Banyak negara yang men­catat kisah sukses. Na­mun, konsolidasi demokrasi ada­lah sesuatu yang sulit. Ba­nyak ne­gara demokrasi baru yang tidak berhasil dalam pe­ne­gakan hu­kum (rule of law). Itulah yang di­nyatakan Francis Fu­kuyama da­lam artikel ”Tran­si­tions to the Rule of Law” (Jour­nal of Demo­cracy, Januari 2010).
    Kesimpulan Fukuyama, guru besar ilmu politik yang terkenal lewat bukunya The End of His­to­ry and the Last Man (1992), tam­paknya berlaku juga bagi Indonesia.
    Problem utama konsolidasi demokrasi di negeri ini adalah penegakan hukum. Ka­re­na itu, Indonesia sering di­gam­barkan sebagai ”negara de­mokrasi tanpa hukum”.
    Ketiadaan penegakan hu­kum membuat rakyat hidup se­maunya. Tidak ada tertibsosial. Norma dan etika diabaikan. Li­hat­lah lalu lintas di jalan raya se­bagai cermin kehidupan sosial. Undang-undang mengatur bah­wa kendaraan yang berja­lan lebih lambat mengambil ja­lur kiri.
    Namun, lihatlah, truk-truk dan sepeda motor yang ber­jalan di jalur tengah atau ka­nan. Bila diingatkan, mereka bu­kannya berterima kasih tapi cenderung melawan (Jawa: mokong).
    Hilang Kepercayaan
    Suasana kehidupan sehari-hari di negeri ini cenderung men­cerminkan suatu tatanan tan­pa aturan dan pemimpin. Se­tiap orang merasa memiliki ke­bebasan untuk bertindak tanpa memedulikan aturan dan etika. Pengendara mobil selalu di­anggap lebih kaya dan berpendidikan.
    Tapi, di banyak loket jalan tol, kita saksikan pengendara mobil seenaknya membuang karcis tol ke jalan.
    Di negeri seperti Inggris, negara dengan sedikit hukum tertulis, orang yang melanggar hukum (tertulis atau konvensi) akan merasa malu karena bakal dicap sebagai insan yang tidak beradab. Di negeri ini, orang cenderung bangga kalau bisa melanggar hukum.
    Sebagian besar penyebab timbulnya tatanan mobocracy (de­mokrasi gerombolan) ini ada­lah hilangnya kepercayaan rakyat terhadap elite politik. Rak­yat kehilangan figur yang bisa diteladani.
    Di lain pihak, rak­yat juga ma­sih bersikap am­bivalen terhadap pelanggar hu­kum. Kan­didat kepala daerah yang main politik uang tetap di­pilih, karena mereka tahu calon lain belum tentu bisa dipercaya.
    Salahkah sistem pilkada lang­sung? Itulah kesimpulan ter­buru-buru Kementerian Da­lam Negeri, sehingga mengajukan usulan pilkada melalui DPRD dalam RUU Pilkada.
    Se­jatinya, bukan sistemnya yang salah, akan tetapi sistem itu diciptakan tanpa jaminan penegakan hu­kum. Terhukum da­lam sengketa pilkada selalu ha­nya me­nyang­kut person atau mekanisme teknis, bukan lembaga politik.
    Selama pilkada dibiarkan tan­pa dasar hukum yang kuat dan aplikatif, maka pemilu ke­pala daerah hanya perhelatan demo­krasi prosedural yang ti­dak menjamin kualitas kepala daerah.
    Saatnya semua orang ber­pikir untuk memperbaiki proses pemilihan pemimpin yang fair, sehingga tercipta demo­krasi yang substansial.
    Demokrasi substansial menilik pemilu dari sisi prosesnya, bukan hasil. Proses yang mam­pu melahirkan pemimpin mela­yani, bukan yang sekadar me­ngejar kekuasaan. Dalam istilah Max Weber, pemimpin yang will to serve, bukan will to po­wer. Perbaikan proses ini penting menghadapi 2014 sebagai tahun politik. (87)

Kamis, 28 November 2013

Indonesia akan hubungi Edward Snowden soal penyadapan Australia


Reporter : Dwi Zain Musofa | Senin, 25 November 2013 17:55
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia dikabarkan akan segera bertemu dengan Edward Snowden sebagai langkah mencari penjelasan terkait isu penyadapan yang dilakukan oleh Australia. Dilansir Softpedia (23/11), nantinya pemerintah Indonesia melalui perwakilan dari DPR RI akan mencari kebenaran terkait penyadapan Australia kepada sosok wistle blower yang membuka kasus penyadapan negara Amerika Serikat kepada negara Brasil dan Jerman serta penyadapan Australia ke Indonesia. Berdasarkan lansiran tersebut, diketahui jika pihak Rusia selaku negara di mana Snowden berada saat ini telah menyetujui rencana Indonesia untuk bertemu Snowden. Hal ini disampaikan langsung oleh Pimpinan Parlemen Rusia, Nikolai Levichec yang dikabarkan mengunjungi Jakarta pada pekan lalu. Nantinya dari pertemuan ini diharapkan dapat diketahui kejelasan tentang penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap Indonesia yang telah sedikit banyaknya merusak hubungan kedua negara tetangga ini. Edward Snowden sendiri merupakan sosok yang pertama kali dikenal sebagai pembongkar informasi kegiatan penyadapan oleh Amerika Serikat ke beberapa negara melalui organisasi NSA (National Security Agency) baik melalui jaringan telekomunikasi maupun akses internet seperti layanan email dan jejaring sosial. [dzm]

Rabu, 13 November 2013

Surat Pegawai KPK Sebut SBY Terima Aliran Dana Pilpres

TRIBUNnews.com –  2 jam 46 menit lalu


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sebuah surat yang menyebutkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima aliran dana Pemilihan Presiden 2009. Namun tidak disebutkan aliran dana tersebut berasal darimana.    
Ma'mun Murod, Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), mengatakan surat tersebut berasal dari seorang pegawai KPK kepada Anas Urbaningrum yang isinya menyebutkan, bahwa dalam BAP Nazaruddin tersebut nama Susilo Bambang Yudhoyono
"Pada mulanya surat ini tidak akan pernah disampaikan oleh Mas Anas, karena surat ini rahasia tapi tenyata kemudian digeledah ditemukan KPK dan kemudian surat ini dibawa KPK, maka kami merasa penting surat ini harus dibacakan secara utuh," ujar juru bicara PPI, Ma'mun Murod.
Berikut isi surat yang disita KPK berdasarkan yang dibacakan Ma'mun Murod di kediaman Anas, Selasa (12/11/2013) malam.
"Kepada yth bapak Anas urbaningrum di tempat, sebelumnya saya mohon maaf dengan surat ini dan untuk kebaikan saya dan menjaga kerahasiaan ini maaf saya tidak menyebut ID saya yang sebenarnya. Saya adalah pegawai biasa di KPK.
Pak anas yang lugu dan polos, politik itu memang benar sadis dan tidak ada hati nurani. Teman, kerabat, tidak heran kalau itu musuh dan lawan politik. Termasuk Pak Anas adalah korban politik dari petinggi-petinggi di internal sendiri (tentu dimaksud adalah petinggi demokrat, 'kutipan Ma'mun') dan dibalik ini semua adalah Pak SBY dengan kroni-kroninya.
Masalah bocor sprindik saya tersenyum tapi hati saya terluka. Pak Anas, saya adalah pengagum Pak Anas,  dan dibelakang Pak Anas banyak yang support, dan kita siap mendukung perlawanan politik ini. Termasuk mahasiswa, kita sudah mulai gagas agar kebenaran itu siap kita dukung.
Pak Anas, ada hal yang penting saya informasikan. Di KPK itu ada surat pemeriksaan bendahara demokrat Nazarudin. Dalam BAP tersebut, Nazarudin melaporkan, di mana Pak SBY menerima dana untuk kampanye Pilpres 2009.
BAP tersebut sudah ditandatangani Nazarudin. Tapi, sampai sekarang ini, tidak pernah diangkat KPK. Dan tidak langsung diteruskan, sampai sekarang. Mungkin nanti bisa saya kasih soft copynya, ke Pak Anas.
Mungkin ini bisa sebagai amunisi perlawanan politik buat Bapak. Demikian surat ini saya buat sebagai bentuk pendukung dan pengagum Pak Anas. Akhir kata saya ucapkan maju terus, kebenaran pasti terungkap."
Di bawah pernyataan tersebut ada nomor handphone di pengirim surat, namun untuk tujuan kerahasiaan tidak disebutkan oleh Ma'mun. Menurut Ma'mun isi surat tersebut membuktikan bagaimana KPK telah bertindak tebang pilih dan tidak proporsional dalam melakukan pemberantasan korupsi.

Sabtu, 09 November 2013

Jumat, 08 November 2013

Kaleidoskop Politik: Dari Century Hingga Bu Ani

Posted by KabarNet pada 07/01/2011

Isu perpolitikan tanah air di tahun 2010 lalu berpusat di lingkaran Istana. Padahal, belum genap setahun SBY berkuasa lagi. Kemana angin politik 2011 akan bergerak?

Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin menerpa. Semakin besar kapal, semakin besar pula ombak yang akan mengguncang. Petuah lama itu kini tengah dirasakan Presiden Yudhoyono. Setelah bulan madu kepemimpinanan usai pasca Pemilu 2009, memasuki tahun 2010 ia harus menghadapi angin-angin kencang dan gelombang-gelombang nakal yang sering membuat dirinya kerepotan.
Angin kencang pertama tiba bersama pergantian tahun, saat peneliti George Junus Aditjondro merilis bukunya: Membongkar Gurita Cikeas. Seperti buku-buku sebelumnya yang menyoroti kekuasaan Presiden Soeharto dan BJ Habibie, peneliti spesialis oligarki ini menulis tentang Presiden SBY. “Saya hanya mengumpulkan keriki-kerikil itu dan menghadirkannya dalam bentuk gumpalan dan memberikan konteks,” ujarnya.
Masyarakat berharap George mengupas kasus Bank Century, tapi ternyata ia tidak telak menuduh SBY. Yang ditembak soal penahanan Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto. Kasus itu, kata dia, adalah tabir asap penghalang penyidikan Bank Century. Ia juga menyoroti peran Budi Sampoerna dan Siti Hartati Murdaya, dua nasabah kakap Bank Century sekaligus donatur terbesar Partai Demokrat.

Dekolonisasi 1949


Saluang Klasik - Rumah Nan Tingga


Kamis, 03 Oktober 2013

Sumatera Barat Tuan Rumah Pasar Wisata Indonesia 2013

on .
Padang (Satelit Raya) - Sumatera Barat tepatnya di kota Padang tahun ini akan menjadi tuan rumah Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) atau pasar Wisata Indonesia yang akan berlangsung pada tanggal 18 – 21 Oktober 2013 di Grand Inna Muara Hotel & Convention Centre. Memasuki tahun penyelenggaraan yang ke 19, TIME diselenggarakan oleh Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, serta seluruh komponen Pariwisata di Indonesia.
Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME) 2013 diikuti 26 negara akan digelar di Hotel Inna Muara Padang," kata Kepala Disbudpar Sumbar Burhasman Bur di Padang, Rabu (2/10/2013).

Pasar Wisata Indonesia tersebut merupakan ajang bagi para pelaku usaha wisata dan industri pendukung di Indonesia (seller) untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa wisata dalam negeri kepada pebisnis wisata dari mancanegara (buyer).

Dikatakannya, TIME akan menghadirkan sekitar 100 operator pariwisata, 100 jurnalis dan 100 penjual paket pariwisata.

Para buyer diantaranya terdiri dari agen-agen perjalanan, perencana rapat dan kegiatan serta lain sebagainya.

Sementara para seller adalah pihak hotel, maskapai penerbangan, objek wisata, dinas pariwisata dan lain sebagainya.

"Produk pariwisata yang ditawarkan oleh pasar wisata juga beranekaragam mulai dari pondok wisata, hotel-hotel mewah, jasa perusahaan penerbangan, biro perjalanan wisata, kapal pesiar, wisata bahari dan lain sebagainya," katanya.

Wakil  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengatakan dipilihnya Sumatera Barat sebagai tuan rumah didasari fakta karena kekayaan dan potensi Sumatera Barat dari sisi flora, fauna, sumber daya alam, dan budaya masyarakatnya. “Dari sisi pariwisata, Sumatera Barat sangat potensial untuk dikembangkan, tidak hanya karena aksebilitasnya namun juga Sumatera Barat memiliki kekayaan flora dan fauna, budaya, dan kulinernya yang beragam. “Kami berharap setelah menjadi tuan rumah TIME, Sumatera Barat dapat semakin dikenal sebagai salah satu destinasi wisata mancanegara sekaligus mengundang kedatangan Investor yang mengembangkan hotel dan produk pariwisata lainnya,”Ujar Sapta Nirwandar.

Sapta Nirwandar menambahkan bahwa seusai menjadi tuan rumah TIME umumnya pemerintah provinsi terkait mendapat lonjakan kunjungan wisata mancanegara dan masuknya investor ke daerahnya. “TIME 2013 juga bertujuan mempromosikan Sumatera Barat ke pasar internasional dan membantu mempercepat pembangunan infrastruktur serta fasilitas pariwisata mengingat industri terkait dengan pariwisata seperti airliness, hotel,restoran, transportasi dan jasa terkaitnya (seller) menawarkan produknya langsung kepembeli (buyer) sehingga transaksi dari pertemuan bisnis tersebut akan menggairahkan sektor lainnya,”tutup Sapta Nirwandar.

Penyelenggara TIME tahun lalu di Bandar Lampung dihadiri oleh 83 buyer dari 28 negara dengan lima buyer terbesar dari India, Singapura, Cina, Belanda, Australia, Malaysia, dan Uni Emirat Arab (UAE), yang bertemu dengan 74 seller menempati 60 booth. Prosentase seller berdasarkan industrinya, Hotel, Resort, & Spa (75%), Badan Promosi Pariwisata (10%), Tour Operator/Travel Agent (7%), Adventure/Activity Holiday (3%), Airline (1,5%), lain-lain (Hotel Management, dll) (8,5%)

editor: Agustamam.n

Jumat, 13 September 2013

Family Homestay


Family Homestay

Bersama keluarga sukses dan berbahagia




Kabar Family Homestay Bukittinggi


rumah is
FAMILY HOMESTAY                                                       

Pimpinan Family Homestay - Bukittinggi
Ibu Isnenny – Pimpinan  Family Homestay -.
Jl. Syech Ibrahim Musa No: 44 C – Bukittinggi.
For Reservation : Phone : +62752.23530
Kode Pos :  26111.
Kepada Yth : Para pengunjung wisatawan yang melakukan perjalanan di Sumbar , kami  Family Homestay  Bukittinggi , menawarkan tempat istirahat bermalam bersama keluarga tercinta .Kami berada di pusat kota Bukittinggi dekat   Banto Trade Center  dan juga dekatpusat Perdagangan  Aur Tajungkang . Kami melayani anda sebagai keluarga sendiri, sesuai budaya minang yang ramah dan penuh etika.     HARGA  RENDAH , TAPI LAYANAN TETAP TINGGI DAN BAIK .  Kami menunggu kehadiran anda dan keluarga tercinta .–. Fasilitas empat kamar tidur , kamar mandi , sarapan pagi , dan  kendaraan.

Family Homestay

Bersama keluarga sukses dan berbahagia


Kabar Family Homestay Bukittinggi


rumah is
FAMILY HOMESTAY                                                       

Pimpinan Family Homestay - Bukittinggi
Ibu Isnenny – Pimpinan  Family Homestay -.
Jl. Syech Ibrahim Musa No: 44 C – Bukittinggi.
For Reservation : Phone : +62752.23530
Kode Pos :  26111.
Kepada Yth : Para pengunjung wisatawan yang melakukan perjalanan di Sumbar , kami  Family Homestay  Bukittinggi , menawarkan tempat istirahat bermalam bersama keluarga tercinta .Kami berada di pusat kota Bukittinggi dekat   Banto Trade Center  dan juga dekatpusat Perdagangan  Aur Tajungkang . Kami melayani anda sebagai keluarga sendiri, sesuai budaya minang yang ramah dan penuh etika.     HARGA  RENDAH , TAPI LAYANAN TETAP TINGGI DAN BAIK .  Kami menunggu kehadiran anda dan keluarga tercinta .–. Fasilitas empat kamar tidur , kamar mandi , sarapan pagi , dan  kendaraan.

Jumat, 16 Agustus 2013

Soekarni, Tokoh Penting Menjelang Detik-Detik Kemerdekaan

Oleh Tim AndrieWongso - Jumat, 16 Agustus 2013

Seorang tokoh penting sehari menjelang Proklamasi Kemerdekaan RI adalah Soekarni Kartodiwirjo. Nama ini sering disebut-sebut sebagai tokoh yang “menculik” Soekarno-Hatta pada 16 Agustus 1945 dini hari sebagai upaya mengasingkan kedua tokoh proklamasi itu dari pengaruh Jepang.

Soekarni dkk mendengar Jepang kalah perang. Momentum itu dianggap para pemuda yang tergabung dalam kelompok pergerakan bawah tanah di bawah pimpinan Sutan Syahrir, bersepakat bahwa inilah saat yang tepat untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Soekarni, Wikana dan kelompok pemuda lainnya kemudian mendesak Soekarno dan Hatta agar segera memproklamirkan Indonesia. Tetapi Soekarno-Hatta menolaknya. Akhirnya terjadilah perdebatan sengit yang berakhir dengan penculikan kedua tokoh tersebut, dengan tujuan menjauhkan Soekarno-Hatta dari "pengaruh" Jepang. Kedua pemimpin itu "diasingkan" ke Rengasdengklok oleh kelompok pemuda yang dipimpin oleh Soekarni. Di sanalah digodok persiapan Kemerdekaan Indonesia yang akan dibacakan esok harinya, 17 Agustus 1945.

Soekarni lahir di desa Sumberdiran, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada 14 Juli 1916.  Kakeknya adalah juru masak Pangeran Diponegoro. Sewaktu kecil, Soekarni terkenal karena kenakalannya dan sering berbuat onar hingga berkelahi dan menantang Belanda. Dia pernah mengumpulkan 30-50 orang teman-temannya dan mengirim surat tantangan ke anak muda Belanda untuk berkelahi. Lokasinya di kebun raya Blitar, dekat sebuah kolam. Anak-anak Belanda menerima tantangan itu dan terjadilah tawuran. Kelompok Soekarni memenangkan perkelahian itu dan anak Belanda yang kalah dicemplungkan ke kolam.

Saat di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) sekolah SMP di zaman Belanda, ia dikeluarkan karena mencari masalah dengan pemerintah kolonial Belanda. Tahun 1930 ia mulai terlibat dalam pergerakan nasional. Dia sekolah di Yogyakarta, kemudian ke Jakarta. Atas bantuan Ibu Wardoyo (kakak Bung Karno), Soekarni disekolahkan di Bandung jurusan jurnalistik.

Pada masa-masa di Bandung inilah, konon Soekarni pernah mengikuti kursus pengkaderan politik pimpinan Soekarno. Di sinilah dia bersahabat dengan Wikana yang kemudian ikut terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok itu.

_____
Sumber: Wikipedia

Kamis, 11 Juli 2013

Hanta Yudha: Tak Tertutup Kemungkinan Koalisi Surya-Ical


Kamis, 11 Juli 2013 |
Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat politik Hanta Yudha memuji langkah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang besilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Pertemuan dua tokoh yang pernah bersaing dalam perebutan pucuk pimpinan Golkar itu mencerminkan kedewaan berpolitik mereka.

Hanta Yudha mengomentari silaturahmi Aburizal Bakrie dan Surya Paloh di markas Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (10/7) kemarin. Menurut Hanta Yudha, pertemuan keduanya merupakan langkah maju demokrasi Indonesia.

Hanta Yudha mengatakan tidak tertutup kemungkinan akan terjadi koalisi di antara kedua belah pihak. Pertemuan itu diduga sebagai langkah awal komunikasi politik. Hanta menilai, Nasdem dan Golkar mesin politik yang kuat, dibalut kematangan berpolitik dan stabilitas perolehan suara yang baik. Tantangannya adalah meningkatkan akseptabilitas kedua tokoh tersebut di masyarakat.

Meskipun Aburizal Bakrie (Ical) telah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden 2014, menurut Hanta, segalanya bisa berubah. Tergantung perolehan suara Golkar pada pemilu legislatif nanti. Sebaliknya, kata Hanta, Surya Paloh berulangkali mengatakan Partai Nasdem menunggu hasil pemilu legislatif dan tidak turut serta dalam kontestasi capres-cawapres bila perolehan suara di luar tiga besar. (Edwin Tintin)

Editor: Khudori

Sabtu, 06 April 2013

Negeriku : BBM

Negeriku : BBM:  Posted by  ssyam55@gmail.com  on March 17, 2012 at 5:55 PM.BBM akan segera dinaikkan april mendatang Tapi...

Jumat, 22 Maret 2013

Jumat, 15 Maret 2013

Tambokoto - Prospek Cerah NasDem dan Gerindra



JAKARTA--MICOM: Pengamat politik dari Universita Indonesia (UI) Boni Hargens mengatakan, partai NasDem dan Gerindra cukup memiliki prospek meraih suara pada pemilu 2014. Kedua partai tersebut memiliki komitmen integritas pribadi yang justru mengubah kejenuhan publik terhadap politisi saat ini.

Selain itu, menurutnya, kedua partai tersebut gemilang karena kombinasi beberapa faktor misalnya krisis ketokohan, kejenuhan publik terhadap partai lama, ekspektasi terhadap perubahan yang konkrit. "Semua ini akan membwa gerindra dan NasDem ke posisi atas dalam piramida politik 2014," ujar Boni Hargens di Jakarta, Minggu (30/9).

Parta NasDem dan Gerindra menjadi partai pilihan publik karena akan menjadi pilihan alternatif di tengah banyaknya partai yang kadernya korupsi atau diduga korupsi. Rakyat ingin kebaruan terutama dalam pilihan politik. Bahkan, menurut Boni, krisis ketokohan apalagi tokoh muda saat ini mengharuskan Prabowo akan secara istimewa menjadi capres paling diminati pemilih.

Saat ini, lanjut Boni, rakyat kehilangan sosok pemimpin yang tegas. SBY tidak menjawab keinginan publik untuk tampil tegas. Dengan demikian, sangat masuk akal bila 2014 pemilih SBY beralih ke Prabowo karena faktor ketegasan figur Prabowo.

"Sedangkan NasDem tampil unik dengan toko-tokoh mudanya akan sangat menarik bagi pemilih mengambang. Andaikan Gerindra, NasDem berkoalisi di 2014, pilpres hanya satu putaran. Karena figur-figur alternatif ada di dua partai ini," urainya. (OX/OL-2)

Kamis, 31 Januari 2013

Kader Setia Nasdem


Kepada kader setia Nasdem diseluruh pelosok nusantara , mari rapatkan kembali barisan , teguhkan hatimu , tugas mulia menantimu .Negeri ini membutuhkanmu . Dimanapun anda berada tetaplah setia pada cita2 Restorasi . Kita melangkah menuju Indonesia Gemilang .

Selasa, 29 Januari 2013

MANAJEMEN: Partai Politik Adalah

MANAJEMEN: Partai Politik Adalah: Sistem presidensial di Indonesia hingga saat ini belum dapat mewujudkan secara penuh pemerintahan yang kuat dan efektif. Dalam rangka menci...
Sumber: http://eltelu.blogspot.com/2013/02/cara-menambahkan-widget-baru-di-sebelah.html#ixzz2O8AYOBCu