Rabu, 08 Agustus 2012

Surya Paloh Dapat 'Durian Jatuh' Intrepid

 
Opini: Bachtiar Abdullah

INILAH.COM, Sidney - Perusahaan tambang Australia Intrepid Mines membawa masuk Surya Paloh sebagai salah satu pemegang sahamnya, beberapa hari setelah perusahaan ini diminta hengkang dari Indonesia.
Intrepid setuju mengalokasikan sekitar 5 persen sahamnya kepada tokoh pendiri Partai Nasional Demokrat. Jika benar demikian, belum diketahui apakah Interpid sudah meminta persetujuan para pemegang sahamnya atau sudah mendapat persetujuan dari Securities Exchange Commission di Bursa Sidney dan Toronto. Interpid terdaftar di dua bursa tersebut.
Juga tidak diketahui, apakah saham yang dibagikan kepada Surya Paloh itu akan mendilusi saham milik siapa, melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau tidak?
Surya Paloh tampaknya akan dijadikan bumper dalam persiapan Intrepid berperkara dengan partner lokalnya yang menghendaki perusahaan itu hengkang dari proyek pertambangan emas dan perak bernilai US$5 miliar di Tujuh Bukit, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Intrepid sepertinya ingin memperlihatkan kepada dunia, bahwa investasi sektor pertambangan di Indonesia banyak merugikan investor asing. Padahal banyak “loop holes” yang berkaitan dengan undang-undang yang tak dipenuhi Intrepid. Sedangkan banyak perusahaan pertambangan yang memiliki legaliltas yang terang benderang bisa beroperasi baik dan aman seperti Adaro, Kaltim Prima Coal (KPC), Freeport, Arutmin dan lain-lain.
“Mereka ingin memainkan kartu seperti itu,” ujar Peter Gray, analis dari Hartley’s Ltd, di Perth, Australia Barat seperi ditulis Australian Associated Press (AAP) kemarin. Masuknya Surya Paloh dimaksudkan untuk mendapat dukungan pengaruh dalam bernegosiasi dengan pihak-pihak lain yang berpekara, kata Gray.
Surya Paloh di mata para pelaku bisnis Australia dianggap sebagai figur bisnis dan politik di Indonesia yang cukup kuat apalagi ia memiliki stasiun televisi Metro TV, Media Group yang menerbitkan koran Media Indonesia dan Lampung Post. Surya Paloh, menurut AAP, masih punya jaringan aktif di Partai Golkar, meskipun jelas ia adalah pendiri Nasdem.
Intrepid setuju untuk menempatkan 27 juta saham dari tambahan saham yang diterbitkan ke dalam nama Surya Paloh, yang nilainya belum diumumkan karena masih dimintakan persetujuan. Tak jelas apakah persetujuan dari para pemegang saham atau dari SEC Sidney atau Toronto.
CEO Intrepid Brad Gordon mengatakan, ditunjuknya Surya Paloh adalah demi membantu memromosikan profil Intrepid dan kepentingan bisnisnya di Indonesia. Surya Paloh, kata Gordon, memiliki bisnis yang beragam di perminyakan dan gas, hotel dan properti.
Keterlibatan Surya Paloh di dalam Intrepid berusia kurang dari seminggu saat perusahaan itu merugi dalam semester pertama tahun ini sebesar US$ 31,97 juta dan katanya sedang memecahkan persoalan joint venture serta masalah-masalah hukum pada operasinya di Indonesia.
Hanya dalam waktu dua minggu, sebanyak 660 karyawan dan tujuh ekspatriat diminta Intrepid memutuskan hubungan kerja dengan mitra patungannya PT IndoMulti Niaga.
Semua yang diributkan di media Australia ini patut dicermati. Pihak yang merasa dirugikan adalah para pemegang saham dan dua orang Australia yang bernama Paul Willis dan Sam Garret yang mendirikan perusahaan IndoAust Mining Pty Ltd dan kemudian membentuk PT Indo Multi Niaga.
Rabu malam kemarin, INILAH.COM telah bertemu dengan Willis. Ia memberi penjelasan rinci termasuk pendapat hukum dari Hadiputranto Hadinoto dan partners, serta Soemadipradja & Tahir. Kasus ini cukup ribet dan bisa berimplikasi terhadap Intrepid di Australia dan di Kanada.
Konyolnya, perusahaan tambang ini belum secara riil memiliki tambang di Banyuwangi itu, karena secara legal banyak hal yang belum dipenuhi. Jadi Surya Paloh-lah yang akan maju menjadi bumper dan diminta berhadapan dengan PT Indo Multi Niaga. Seru.
Sumber: http://eltelu.blogspot.com/2013/02/cara-menambahkan-widget-baru-di-sebelah.html#ixzz2O8AYOBCu